Kementerian Daya serta Sumber Daya Mineral (ESDM) mengambil keputusan Harga Batu bara Referensi (HBA) Januari 2019 sebesar US$ 92,41 per ton. Harga itu dikit terkoreksi dibanding HBA Desember 2018 sebesar US$ 92,51 per ton. Kebijaksanaan Pemerintahan Tiongkok yang batasi import batu bara jadi pemicu terkoreksi harga di awalnya 2019 ini.
Kepala Biro Komunikasi, Service Info Publik, serta Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi menjelaskan HBA Januari masih tetap di level US$ 92 per ton. Ia menyebutkan penurunan harga tidak berarti karena cuma US$ 0,1 per ton saja. "HBA Januari diputuskan US$ 92,41 per ton," kata Agung di Jakarta, Kamis (3/1).
Baca Juga : Harga Paving dan Harga Paving Conblock
Agung menjelaskan kebijaksanaan Pemerintah Tiongkok punya pengaruh pada fluktuasi harga. Melemahnya harga semenjak beberapa waktu paling akhir dikarenakan oleh penetapan import batu bara Negeri Gorden Bambu. Sesaat supply global berlebihan.
Ia menuturkan formula HBA diputuskan Kementerian ESDM berdasar pada index pasar internasional. Ada empat index yang digunakan yaitu Indonesia Coal Index (ICI), New Castle Global Coal (GC), New Castle Ekspor Index (NEX), serta Platts59. Mengenai berat semasing index sebesar 25 % dalam formula HBA. "Kebijaksanaan Pemerintah Tiongkok yang memengaruhi harga," katanya.
Berdasar pada catatan Beritasatu.com, terkoreksinya harga batu bara di awalnya 2019 lebih rendah daripada di awalnya 2018. Pasalnya di Januari tahun lantas itu HBA diputuskan sebesar US$ 95,54 per ton. Sesaat dipenghujung 2017 HBA telah tembus level US$ 100 per ton.
Baca Juga : Harga Paving Block dan Harga Kabel Listrik
Indeks Harga Saham Kombinasi (IHSG) kuat 0,64 % ke rata-rata 6.221 di akhir perdagangan ini hari, Kamis (3/1). Saham-saham favorit yang terhimpun dalam Investor33 naik 0,6 % ke rata-rata 453, indeks LQ45 naik 0,7 % ke rata-rata 990,88, JII naik 1,5 % ke 695,3.
Bidang agri naik 1,1 %, industri basic naik 0,9 %, mengkonsumsi naik 1,6 %, keuangan turun 0,5 %, infrastruktur naik 0,7 %. Bidang manufaktur naik 1,4 %, tambang turun 0,4 %, bermacam industri naik 1,5 %, property naik 2,7 %, perdagangan naik 0,6 %.
Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik 2,4 % (Rp 1.100) ke Rp 47.500, PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk (GMTD) naik 6,7 % (Rp 1.000) ke Rp 16.000, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) naik 12 % (Rp 650) ke Rp 6.050, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik 4,7 % (Rp 550) ke Rp 4.530, PT Pokok Bangun Sejahtera Tbk (IBST) naik 6,8 % (Rp 550) ke Rp 8.650.
Lihat Juga : Harga Kabel Listrik PLN dengan Harga Kabel Instalasi Rumah
Saham PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) turun 4,4 % (Rp 1.000) ke Rp 21.500, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun 0,9 % (Rp 750) ke Rp 83.075, PT Phapros Tbk (PEHA) turun 15,4 % (Rp 540) ke Rp 2.970, PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) turun 24,9 % (Rp 485) ke Rp 1.465, PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) turun 21 % (Rp 335) ke Rp 1.260.
No comments:
Post a Comment